Asah Kemampuan dan Keterampilan Penggunaan Senpi Petugas Lapas Kolonodale Ikuti Latihan Menembak
Kolonodale – Sebagai Petugas Pemasyarakatan yang memiliki resiko yang beragam dan bersifat insidentil, para Pegawai Lembaga Pemasyarakatan dituntut untuk memiliki keahlian dalam berbagai hal. Mulai dari kemampuan belah diri hingga skill dalam menguasai senjata api guna mengontrol massa yang bisa saja berbuat hal yang tidak diinginkan sewaktu-waktu.
Hal inilah yang mendasari diadakannya pelatihan menembak bagi Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kolonodale bertempat di Lapangan Tembak, Satryo Pambudi Luhur, Kompi 1 Batalyon C Pelopor Morowali Utara. Rabu, (25/01).
Diawali dengan pengarahan dan praktik singkat yang disampaikan oleh Bripka Dewa Ketut Sudiana tentang peraturan yang harus dipatuhi selama berada diarea lapangan tembak.
“Siapkan mental, tidak usah ragu dan takut. Lakukan teknik yang disampaikan oleh pelatih. Bidik sasaran dengan tenang, usahakan tetap fokus dan serius agar teknik mampu dilakukan dengan baik dan disiplin” jelasnya.
Latihan menembak ini dimaksudkan untuk mengasah kemampuan dan keterampilan Petugas Lapas Kolonodale dalam menggunakan senjata api yang tersedia di Lapas dengan instruktur menembak dari satuan Brimob Kompi 1 Batalyon C Pelopor Morowali Utara. Hal ini dimaksudkan agar petugas Lapas Kolonodale mengenali dan mengetahui senjata milik mereka sendiri.
Kepala Lapas Kelas III Kolonodale, Arifin Akhmad yang memimpin langsung anggotanya dalam latihan menembak ini berterima kasih kepada jajaran Brimob Kompi 1 Batalyon C Pelopor yang telah memberikan kesempatan untuk berlatih bersama petugas Lapas. Beliau menuturkan meskipun sudah dibekali latihan menembak, petugas Lapas Kolonodale dipastikan tidak akan sembarangan menggunakan senjata api tersebut. Karena tujuan latihan ini, diperuntukkan membentuk mental petugas dalam menghadapi situasi genting dengan tenang.
“Latihan menembak ini ditujukan agar petugas Lapas Kolonodale punya mental dan strategi menghadapi situasi genting dengan tenang. Senjata yang dimiliki harus dimengerti cara penggunaannya dan cara merawatnya dengan baik. Dan senjata yang kita miliki ini, tidak mesti harus mematikan tetapi cukup untuk melumpuhkan saja,” ungkap Arifin Akhmad.
Lebih lanjut Kalapas Kolonodale mengatakan “Di Lapas itu tidak perlu dipersenjatai perorangan, tapi di tempat-tempat strategis seperti di pos itu bisa dipersenjatai. Dan untuk penanganan WBP yang berlaku anarkis di dalam Lapas, kami telah menggunakan senjata sesuai prosedur. Kapan harus ditembakkan, tapi senjata yang digunakan adalah untuk melumpuhkan bukan untuk mematikan,” terangnya.
Seluruh pegawai Lapas Kolonodale mengaku hal ini bermaanfat dalam pelaksanaan tugas. Mereka juga mengaku senang bisa ikut latihan menembak secara langsung. Adapun jenis senjata yang digunakan dalam latihan menembak yaitu sejata laras panjang (Shotgun) dan Pistol jenis P3A, Whalter dan Bernadelli.