Manfaatkan Waktu Yang Tersisa Untuk Bertaubat Dan Beribadah Kepada Allah Menjadi Tema Khutbah Jumat Masjid At-Taubah Lapas Kolonodale.
Kolonodale – Menjalani masa pidana merupakan waktu dan momentum tepat yang dapat di manfaatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Untuk itu Ustad Sultan dari Wahdah Islamiya Morowali Utara mengangkat tema khutbah Jumat tentang menghargai dan memanfaatkan waktu yang tersisa dalam hidup untuk bertaubat dan beribadah. Jumat (15/09).
Sholat Jumat yang merupakan salah satu kewajiban bagi setiap umat muslim yang telah baligh/dewasa menjadi salah satu hak yang juga diberikan kepada Warga Binaan oleh Lapas Kolonodale. Mereka diberikan kebebasan untuk dapat menjalankan apa yang menjadi kewajiban sekalipun berada di dalam Lapas.
Ustad Sultan menjelaskan dalam Khutbahnya bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya. Sebagai bagian dari peningkatan takwa itu, kita perlu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
“Sebab, waktu merupakan hal paling berharga. Sekali berlalu, waktu tidak akan pernah kembali dan terulang. Waktu tidak dapat dibeli. 24 jam dalam sehari, 60 menit dalam satu jam, dan seterusnya tidak dapat berubah, bertambah atau berkurang. Sedemikian pentingnya waktu ini sampai-sampai Allah swt bersumpah dengan nama-nama waktu. Hal itu tampak dalam awal beberapa surat Al-Qur’an pada juz 30, Wal ‘ashri, Wal laili, Wan nahari, Wad dluha, dan seterusnya” Jelas Ustad Sultan.
“Oleh karena itu sudah seharusnya kita menggunakan waktu semaksimal mungkin hal-hal positif, khususnya untuk menjalankan misi utama manusia diciptakan kedunia yaitu semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWt, sebagai mana firman Allah SWt dalam Surah Ad-Dzariat:56” tambah Ustad Sultan dalam khutbahnya.
Menutup khutbahnya Ustad Sultan menyampaikan semoga Allah SWt menghindarkan kita dari segala perilaku menyia-nyiakan waktu, terlebih untuk bermaksiat sehingga menjadi orang yang merugi. Kita Semua berharap Allah SWT memberikan kita petunjuk untuk dapat memanfaatkan waktu semaksimal mungkin sehingga kita tergolong manusia yang beruntung.